4.3 PASCA PANEN
4.3.1 RECEPTION
1. WEIGHT BRIDGE/TIMBANGAN
2. LOADING RAMP
3. CAGE DAN BOGIES
4. CAGE TRANSFER CARRIAGE A
5. CAPSTAND
4.3.1.1 WEIGHT BRIDGE/TIMBANGAN
- Fungsi
Weight bridge :
1.MEMBERIKAN INFORMASI/DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK
SEMUA FUNGSI- FUNGSI ORGANISASI
2.ALAT UKUR BERAT UNTUK MENGETAHUI JUMLAH BERAT TBS YANG MASUK,
DISPATCH CPO-KERNEL, PENJUALAN CANGKANG DAN LAIN SEBAGAINYA.
- Spesifikasi weightbridge :
Ø Jumlah 2
unit
Ø Kapasitas
Weightbridge 45 Ton
Ø Merk :
Avery L 225 (monitor digital)
4.3.1.2 LOADING RAMP
- Fungsi :
1.TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA TBS
2.TEMPAT SORTASI TBS UNTUK MENGETAHUI MUTU/KUALITAS
ALAT BANTU MEMINDAHKAN TBS KE DALAM LORI-LORI
- Ada 2 unit loading ramp yaitu :
Loading Ramp no. 1 dan 2 masing-masing memiliki 12 pintu.
Sistem kerjanya dengan sistem hidraulik
Kapasitas ±30 Ton TBS
4.3.1.3 CAGE DAN BOOGIES
- Fungsi :
- Alat atau wadah
untuk menampung TBS yang kemudian akan dimasukkan kedalam Sterilizer.
-Kapasitas lorry
10 Ton TBS
4.3.1.4 CAGE
TRANSFER CARRIAGE A
- Fungsi
:
-Memindahkan Lorri kosong/berisi TBS ke
loading ramp dan ke jalur Sterilizer
-Memindahkan Lorri yang berisi TBS masak ke jalur
Tippler
4.3.1.5
CAPSTAND
- Fungsi
:
-Alat
untuk menarik lorri kosong
-Alat
untuk menarik lorri yg berisi TBS ke dalam dan keluar Sterilizer
4.3.2 STERILIZER
- Cara Operasi ;
ü Lakukan
pengisian lori rebusan
dengan penuh dan merata sesuai dengan kapasitas lori.
ü Hindari pengisian lori yang terlalu
penuh sampai membumbung yang dapat mengakibatkan :
. 1. Packing pintu tergesek buah dan buah dalam ruang rebusan.
2. Penyumbatan saringan pipa kondensat.
3. Lori jatuh dalam ruang rebusan.
4. Kerugian uap (steam) dan minyak pada air
kondensate rebusan
4.3.2.1 TUJUAN STERILIZER
-Memudahkan
pelepasan buah di threshing
-Melunakkan
buah dan memudahkan pemisahan mesocarp dan nut di dalam proses digesting dan
depericarping
-Menonaktifkan enzim lipase (pada suhu >45 OC)
-Untuk menghindari kenaikan FFA.
-Memudahkan
ekstraksi minyak
-Prakondisi
biji agar tdk mudah pecah selama proses pengepresan.
4.3.2.2 PRINSIP KERJA STERILIZER
· Sumber panas yang digunakan berasal dari exhaust steam dari Turbine
·
Dua fundamental proses,yaitu :
-Perpindahan panas : Convection (steam ke permukaan
buah) dan Conduction (dari permukaan buah ke dalam buah hingga sampai ke
kernel)
-Hydrolysis ---melepaskan brondolan dari tandan.
4.3.3 THRESHING STATION
1. TIPPLER
2. BUNCH FEEDER CONVEYOR
3. THRESHING DRUM
4. BOTTOM THRESHER CONVEYOR
5. FRUIT ELEVATOR
6. EMPTY BUNCH CONVEYOR
7. EMPTY BUNCH PRESS
4.3.3.1 TIPPLER
- .Fungsi :
Alat yang berfungsi untuk
menuang FFB yang sudah masak dalam lorry yang kemudian akan diangkut ke
Thresher drum untuk dilakukan pemisahan antara fuit dengan janjangan.
4.3.3.2 BUNCH FEEDER CONVEYOR
- Fungsi
:
Alat untuk mengangkut TBM
yang dituang tippler menuju
Thresher drum untuk proses selanjutnya.
4.3.3.3 THRESHING DRUM
- Fungsi
:
Alat untuk memisahkan
fruit (berondolan) dengan janjangan.
- Bagian – bagian utama Thresher :
1. Body
Body terdiri dari plate dan dilengkapi pintu-pintu
berengsel. Guna pintu yaitu mengarahkan fruit jatuh ke conveyor, memudahkan
pengecekan drum, mempermudah pembersihan
2. Thresher Drum
Alat ini
berfungsi untuk pemisahan atau pemipilan berondolan dari janjangan.
Pada alat ini terpasang plat pelempar yang
berfungsi untuk mengangkat ffb, sehingga terjadi bantingan. Dan juga kisi-kisi
sehingga berondolan dengan mudah jatuh ke bottom conveyor.
4.3.3.4 BOTTOM THRESHER
CONVEYOR
- Fungsi
:
Alat untuk mengangkut
fruit/berondolan menuju fruit
elevator yang telah dipisah/dipipil oleh
thresher drum.
4.3.3.5 FRUIT ELEVATOR
- Fungsi
:
Alat untuk mengangkut
fruit menuju press station dengan menggunakan bucket yang tersusun dalam
conveyor chain
.
4.3.3.6 EMPTY BUNCH CONVEYOR
- Fungsi
:
Alat untuk mengangkut janjangan kosong
yang berasal dari pemisahan di thresher drum menuju bunch press dan kemudian
diangkut ke EFB hopper untuk selanjutnya dibawa ke lapangan.
4.3.3.7 EMPTY BUNCH PRESS
- Fungsi
:
Alat untuk pengepresan janjangan yang
masih mengandung minyak sehingga dapat meminimalkan oil losses yang ada pada
janjangan kosong.
ü Faktor keberhasilan pelepasan fruit dari
janjangan didukung dengan adanya :
Ø Kualitas
TBS masuk ke pabrik
Ø Cara
perebusan pada sterilizer
Ø Pergerakan
/ penuangan pada tippler dengan cara teratur.
4.3.4 PRESS STATION
1. TOP DISTRIBUTION DIGESTER CONVEYOR
2. DIGESTER
3. SCREW PRESS
4. SANDTRAPPED TANK
5. CBC (Cake Braker Conveyor)
4.3.4.1 TOP DISTRIBUTION DIGESTER CONVEYOR
- Fungsi :
Ø MELUMATKAN
DAGING BUAH (FRUIT)
Ø MEMPERMUDAH
PENGEPRESSAN
Ø MEMPERMUDAH
PEMISAHAN MINYAK KASAR (CRUDE OIL) DARI SERABUT (FIBRE) DAN BIJI (NUT)
q Digester ini terdiri dari :
1.Pisau
pencacah, yang berfungsi sebagai pencacah fruit atau berondolan yang bertujuan
melumatkan fruit atau berondolan
2.Pisau lempar,
yang berfungsi untuk melemparkan hasil cacahan menuju screw press.
q Putaran
pisau digester digerakkan oleh elektromotor listrik dengan putaran ± 38 rpm.
Bagian bawah digester dilengkapi dengan strainer bottom yang berfungsi
menyaring minyak yang keluar selama proses.
q Digester
juga dilengkapi dengan 2 aliran steam yang berguna untuk:
1. Memanaskan
fruit atau berondolan. Suhu disini diatur sekitar 90º - 100º C
2.
Memanasi saringan bottom agar tidak tersumbat.
4.3.4.2 SCREW PRESS
- Fungsi
:
Alat untuk mengekstraksi cruide oil dari fruit yang
telah dilakukan pelumatan didalam digester dengan tekanan hidraulik 40-60 bar.
q Bagian – bagian utama Screw Press ini terdiri dari :
1.Double
Screw, alat ini terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang berbeda sesuai
dengan kapasitas
olah.
2. Press
Cage, alat ini terbuat dari plat baja yang diperkuat dengan tulangan plat. Alat ini berupa saringan yang berfungsi
sebagai penyaring minyak ( crude oil ) dengan fibre dan nut sehingga serabut
nut tidak terikut dengan crude oil.
3.Chasing
atau Body, alat ini berbentuk kotak dengan dilengkapi pintu
sebelah kanan, kiri dan atas.
4.
Elektromotor dan Gearbox, berfungsi sebagai penggerak untuk memutar screw
5.Hidraulik,
berfungsi untuk memberikan tekanan sehingga dapat
menghasilkan minyak (crude oil).
q Cara kerja mesin Screw Press yaitu :
Motor listrik sebagai
sumber penggerak yang berfungsi menggerakkan double screw press. Motor listrik
ini memutar pully melalui poros motor dengan daya 30 kw dan putaran 1475 rpm. Pulley ini menggerakkan belting
yang berhubungan dengan pulley poros
utama screw press dengan dilengkapi gearbox. Poros utama screw press ini
dilengkapi dengan roda gigi. Sehingga putaran poros screw atau (as screw)
berlawanan arah dengan putaran ratio menjadi 10-12 rpm.
Pada akhir screw,
terdapat 2 buah yang berbentuk konus yang digerakkan dengan bantuan hidraulik
dengan gerakan maju-mundur sesuai tekanan yang diinginkan yaitu 40-60 bar yang
bertujuan mendapatkan hasil pengepresan yang baik.Dari hasil pengepresan, crude
oil dialirkan ke oil gutter dan dicampur dengan air dilution. Sedangkan fibre
dengan nut ke CBC.
q Tekanan
Kerja mesin Screw Press yaitu :
Tekanan kerja untuk sitem
pengepresan harus bertahap. Tahap pertama
30-35 bar, dan tekanan selanjutnya 40-60 bar. Cara ini bertujuan untuk menstabilkan tekanan pada presan, diantaranya
yaitu :
1. memperkecil
kehilangan minyak dalam ampas.
2. menurunkan jumlah
biji pecah.
3. memperkecil umur peralatan.
4.3.4.3 SAND TRAPPED TANK
- Fungsi
:
- Tempat atau tangki untuk pengendapan pasir dari minyak (Crude Oil)4.3.4.4 Cake Breaker Conveyor (CBC)Ampas yang masih bercampur biji dan berbentuk gumpalan-gupalan dipecah dan dibawa oleh alat pemecah kempa ini kepada alat selanjutnya untuk dipisah antara ampas dan biji. Alat ini terdiri dari screw yang berputar dengan kecepatan 52 rpm. Pada screw ini dibuat berupa pedal yang berfungsi untuk memecah gumpalan-gumpalan dan mempermudah penguapan air.CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber dengan nut dan membawanya ke depericarper.4.3.5 KLARIFIKASI STATIONMinyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air, pasir dan lain-lain. Untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standart, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolahan untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Vibrating Screen, Dilucted Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST), Clean Oil Tank, Vacuum Dryer, Sludge Tank, Buffer Tank, Sand Cyclone, Brush Strainer, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.4.3.5.1 VIBRATING SCREENSaringan bergetar dipakai untuk memisahkan benda-benda padat yang terikut minyak kasar dengan menggunakan dua tingkat mesh yaitu bagian atas mesh 20 dan bagian bawah mesh 40. Benda-benda padat berupa ampas yang disaring pada saringan ini dikembalikan ke chain fruit conveyor untuk diproses kembali. Cairan minyak ditampung dalam DCO tank.4.3.5.2 Dilucted Crude Oil Tank (DCO)Tangki minyak kasar adalah tangki penampung minyak kasar setelah disaring di vibrating screen, untuk dipompakan ke dalam tangki minyak pisah (continous settling tank). Untuk menjaga agar suhu cairan tetap, diberikan penambahan panas dengan menginjeksikan steam.4.3.5.3 Continous Settling Tank (CST)Pemisah pertama minyak dengan sludge secara pengendapan dilakukan didalam tangki pisah ini. Untuk mempermudah pemisahan suhu dipertahankan 95 C dengan sistem injeksi uap dan spiral dari bagian bawah tangki.
- Jumlah continous tank yang digunakan ada sebanyak 2 unit yang masing-masing berkapasitas 90 ton.
-
Continous tank ini juga dilengkapi dengan stierer yang berfungsi untuk mengaduk minyak kasar yang ada didalam tangki dengan putaran 3 rpm sehingga minyak dengan mudah naik keatas permukaan yang selanjutnya akan dialirkan ke Clean oil tank (COT).4.3.5.4 Crude Oil Tank (COT)COT berfungsi untuk menampung minyak hasil kutipan dari continous settling tank. Tangki ini berbentuk silinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut. COT tank ini harus di drain secara rutin sehingga kotoran-kotoran yang masih tercampur didalam minyak tidak terikut dipompakan ke Storage tank (tangki produksi).4.3.5.5 VACUM DRYERPengering minyak dipergunakan untuk memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan hampa. Alat ini terdiri dari tabung hampa udara. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah.
- Hal
ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang
memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan
kemudian dipompakan ke storage tank.
- Air
yang terbentuk dalam kondensor langsung dibuang kedalam corong yang ada
disamping vacuum dryer yang selanjutnya dibuang ke tempat penampungan air.
4.3.5.6 STORAGE TANKMinyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki timbun), pada suhu simpan 45-55°C. Setiap hari dilakukan pengujian mutu. Minyak yang dihasilkan dari daging buah berupa minyak yang disebut Crude Palm Oil (CPO).4.3.5.7 SLUDGE TANKTangki ini dipergunakan untuk menampung sludge dari hasil pemisahan di CST yang masih mengandung minyak antara 10 – 20 %. Alat ini berbentuk tabung silinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut. Jumlah sludge tank yang digunakan saat ini ada sebanyak 2 unit yang masing masing dapat menampung 25 ton sludge. - Hal
ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang
memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan
kemudian dipompakan ke storage tank.
4.3.5.8 SAND CYCLONE
- Sand
cyclon berfungsi sebagai perangkap pasir yang masih tercampur dalam sludge
sehingga memudahkan pemisahan didalam sludge centrifuge.
- Sand
cyclone harus secara rutin di drain sekitar setiap 4 jam sekali atau
tergantung dengan banyaknya pasir yang masuk dari lapangan yang bertujuan
untuk membuang pasir yang sudah mengendap dalam desk sander atau box
penangkap pasir.
4.3.5.9 BRUSH STRAINER
u Alat ini berfungsi untuk memisahkan
fiber yang tercampur dalam sludge sehingga tidak menyumbat pada nozzle
centrifuge.
u Alat ini berupa tabung silinder yang
didalamnya terdapat strainer atau saringan dan sikat yang bergerak berputar.
u Saat ini ada 4 unit brush strainer
yang berfungsi dengan baik.
4.3.5.10 SLUDGE CENTRIFUGE
u Cairan sludge yang telah melalui
brush strainer dimasukkan ke dalam centrifuge untuk memisahkan minyak yang
masih tercampur.
u Dengan gaya sentrifugal minyak yang
berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju ke poros dan terdorong keluar
melalui pipa outlet yang seterusnya akan dikirim ke DCO tank untuk diproses
kembali sedangkan kotoran-kotoran dan air hasil pemisahan dibuang ke tanki
penampungan sementara
dan kemudian dipompakan
ke kolam penampungan (oiling pit) dan seterusnya akan dialirkan ke cooling pond.
4.3.6 KERNEL STATION
- Stasiun
kernel adalah stasiun akhir untuk memperoleh inti sawit. Biji dan ampas
diangkut ke stasiun ini untuk diproses lebih lanjut.
- Pada
stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut/fibre dari nut,
pemisahan inti dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang
digunakan di stasiun ini , diantaranya : Polishing
drum, Nut Silo,
Ripple Mill, Claybath, dan Kernel Silo.
4.3.6.1 POLISHING DRUM
Depricarper drum adalah alat untuk
memisahkan ampas dan biji, serta membersihkan biji dari sisa-sisa serabut yang
masih melekat pada biji. Alat ini terdiri dari kolom pemisah (separating colum)
dan drum pemolis (polishing drum).
Polishing
drum ini berputar dengan kecepatan 32 rpm. Akibat adanya putaran ini, terjadi
gesekan antar nut yang menyebabkan serabut lepas dari biji.
4.3.6.2 NUT SILO
u Nut silo adalah tempat penampungan
sementara yang selanjutnya biji akan dipecah didalam alat pemecah biji.
u Nut silo yang ada saat ini dapat
menampung nut + 20 ton.
4.3.6.3 RIPPLE MILL
- Alat
ini dipakai untuk memecah biji yang ada pada nut silo. Pemecah ini terdiri
dari rotor yang berputar antara 700 – 800 rpm didalam stator. Biji yang
ada didalam nut silo masuk melalui cute dan didistribusikan dengan
inverter conveyor agar nut dapat masuk kedalam ripple mill.
- Ripple
mill yang beroperasi ada sebanyak 4 unit yang masing-masing berfungsi
dengan baik dan dengan kapasitas + 8 ton/jam .
4.3.6.4 CLAYBATH
Alat
ini digunakan untuk memisahkan cangkang dan inti. Sistem kerja alat ini adalah
dengan menggunakan tanah lempung yang dicampur dengan air sebagai media
pemisah. Bagian atas claybath dibuat berbentuk kerucut dan bagian bawah
berbentuk tabung sebagai penampung cairan lempung.
Sistem
pemisahan dengan cara seperti ini digunakan dengan sistem sirkulasi. Pada
bagian atas yang berbentuk kerucut terdapat dua pipa keluaran.Claybath
berfungsi sebagai larutan pemisah antara kernel dan cangkang berdasarkan berat
jenis. Berat jenis Kernel basah 1,07
kg/m3 dan berat jenis cangkang 1,15
kg/m3 – 1,20 kg/m3, maka untuk memisah kernel dan cangkang tersebut dibuat
larutan dengan berat jenis 1,12 kg/m3.
Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian yang
berat akan tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan dibawa ke kernel
silo untuk disimpan dengan suhu tertentu.
4.3.6.5 KERNEL SILO/BULKING SILO
u Kernel silo digunakan untuk menampung
inti yang telah masak dan siap untuk dijual, kernel silo berbentuk tabung dan
kerucut.
BAB V
ANALISA
Dari
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah penulis laksanakan di PT.Alno
Agro Utama Region Bengkulu, alhamdulillah sudah terlaksana sesuai dengan ilmu
yang penulis dapatkan selama proses belajar di bangku perkuliahan. Meskipun ada
sebagian rencana program kerja yang tidak bisa terlaksana. Hal ini disebabkan
karena sempitnya waktu, banyaknya kegiatan lain dan masih kurangnya kemampuan
penulis untuk mengangkatkan rencana program kerja tersebut.
Hasil
yang tampak nyata dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
setelah menyelesaikan tugas selama kurang lebih satu bulan, penulis sudah
memiliki ilmu yang baru tentang Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Berdasarkan
pembelajaran yang didapatkan dari crew yang ada di PT.AAU, penulis ke depannya
sudah bisa untuk mempraktekkannya dan memiliki kemampuan untuk menghadapi dunia
kerja. Seperti, menjadi seorang Staff dalan dunia perusahaan swasta. Hal ini
sudah lebih dipahami oleh penulis dibandingkan sebelum melaksanakan kegiatan
praktek lapangan, karena ilmunya telah didapatkan, tinggal memantapkannya
sedikit lagi.
Selama
proses pelaksanaan praktek lapangan, di sini penulis juga belajar cara
bagaimana membangun kerjasama dengan baik dengan seluruh pimpinan dan karyawan.
Karena untuk bekerja di bidang perkebunan, kekompakan antar sesama crew memang
sangatlah penting. Semuanya akan berjalan dengan lancar, apabila kita dapat
bersosialisasi dengan baik. Perubahan itupun dirasakan oleh penulis, saat mejalani
proses magang. di mana semua crew ikut serta dalam pembuatannya. Baik itu manager,
senior assiten, assiten, mandor, super visi, dan seluruh karyawan
bulanan&harian. Semuanya saling membantu membentk team work demi terciptanya
target/budget yang harus tercapai.
Namun, di balik itu semua juga ada
beberapa rintangan yang harus penulis hadapi. Seperti, ada beberapa pimpinan
dan karyawan PT.AAU yang menunjukkan sikap kurang baik kepada anggota magang.
Sehingga membuat penulis merasa sedikit kecewa dengan sikap yang demikian. Akan
tetapi, semuanya kembali lagi kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita
menyikapinya. Hal yang buruk tidak harus kita balas pula dengan hal yang buruk,
tetapi sebaliknya, tetaplah melakukan hal yang baik.
Penulis
merasa bersyukur karena sudah bisa melaksanakan praktek lapangan di salah satu perusahaan
swasta yang mengedepankan kesejahteraan, walaupun mungkin dengan waktu yang
terbatas. Tetapi, ilmu yang didapatkan selama prakteklah yang menjadikan semuanya
lebih berarti.
Terakhir,
penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak pimpinan, staff dan karyawan
PT.Alno Agro Utama Region Bengkulu yang telah menerima serta mengajarkan
penulis dan teman-teman lainnya berbagai ilmu tentang budidaya kelapa sawit
yang baik. Semoga PT.Alno Agro Utama Region Bengkulu dapat menjadi yang lebih
baik lagi untuk ke depannya. Amiin.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Penulis
telah berhasil mengetahui sebagian besar kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya,seperti cara panen, kebutuhan tenaga pemanen, kriteria buah yang
bisa di panen, dll.
2. Sesuai
dengan kegiatan yang telah penulis dapat di prusahaan swasta tersebut, maka
pada bagian dinamisasi kegiatan, penulis telah berhasil melakukan sebagian
besar kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dan perkembangan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan setidaknya memberi suatu pelajaran yang
sangat berharga bagi penulis. Dan hal ini semoga akan bisa memicu semangat yang
lebih tinggi lagi untuk ke depannya.
3. Penulis
melihat bahwa dalam kegiatan PKL juga terdapat beberapa masalah yang menghambat
kelangsungan pelaksanaan praktek, tetapi semuanya dapat diatasi. Sehingga
semuanya dapat berjalan dengan lancar kembali. Walaupun terkadang tidak jarang
penulis merasa kecewa dengan hal-hal yang terjadi. Tetapi, penulis beranggapan
bahwa dibalik semua itu akan ada hal yang lebih baik lagi.
6.2 Saran
Berdasarkan
apa yang telah penulis lalui selama satu bulan di PT.AAU, penulis mempunyai
beberapa usulan yang disarankan bagi kebaikan segala pihak yang terkait dengan
praktek lapangan ini, yakni:
1. Pentingnya
sebuah komunikasi yang berkesinambungan antara pihak PKL dengan pihak yang menjadi sasaran latihan demi terjalinnya
kerja sama yang baik.
2. Mahasiswa
harus mempersiapkan diri sebelum dan selama melaksanakan PKL, sehingga apa yang
dipelajari waktu kuliah dapat diaplikasikan. Terkait hal ini seorang mahasiswa
hendaknya menguasai satu bidang secara mendalam. Sehingga dalam dunia kerja, ia
mempunyai satu kemampuan yang matang dan dikuasai, serta mampu bersaing dengan
baik.
3. Untuk
mahasiswa yang magang selanjutnya, sebelum melaksanakan kegiatan magang, kita
perlu melakukan observasi tempat magang dan mengetahui bagaimana sistem aturan
yang ada di tempat magang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar